Friday, May 1, 2009

TATSUYA-san..!!KENGO-san...!!!





AGAIN..!!!BURIMYU FOREVER...!!






BURIMYUUUUUUUUUUU..........!!!!!!!!!!!!!!













award..award...award??

weheyyy. dapet award dari yaz a.k.a the Brat.. cuma ngopy cih..!!hehehehehe but, makasih yo :]

The Rules :

  1. put this award/logo in your blog
  2. put link of people who gives you this award
  3. give to other blogs
  4. make links those other blogs

Trus. ada satu lagi award lain :D

List of My Bad Habits :
-- Usiiillllllllllllllll.....!!!!!
-- hobi baca komik...kadang komik yang ga bener pun dibaca...
wkwkwkwkwkwkw
-- Suka manfaatin orang, khususnya atashi no fukutaichou, konoe-san..!!hahahahahahahahahaha
-- maleeeeeeesss bangetttt :P

Wednesday, April 22, 2009

(fanfic)chap 4: when love come to me..

A/N yuuhhuuu…


Thanks buat sambutan dari chap.3, ya?!!

Saran dan kritik tetep ditunggu,loh…!! ^^


Uhm.. untuk chapter ini, saiia akan mengurangi porsi penggunaan english coz saiia memahami bahwa ga semua pembaca saiia suka menerjemahkan bahasa inggris di fanfic saiia. Dan sebagian karena males translate. Hehehehe… (lagian Author juga kewalahan nulisnya.!!>.<)


Jadi saiia minta maaf sebesar-besarnya jika telah menyulitkan pembaca semua.. ^^


Please, Enjoy this chapter, okeh?!! ^ ^


Disclaimer : I don’t own GUNDAM SEED DESTINY character,, it’s SUNRISE…

Peace ^^


Rate:T

Genre:Romance (genre bisa berubah-ubah sesuai chapter ^^)

-----------------------------------------------------------------------------------------

Athrun memandangi jalan dengan tatapan kosong. Hatinya masih berdenyut perih jika mengingat raut wajah elie sebelum ia pergi meninggalkannya. Ia bimbang apa yang harus dilakukannya sekarang. Sempat terbersit rasa bersalah pada elie karena ia tak bisa mencintai elie sebesar elie mencintainya, karena ia sadar hatinya telah terebut olehnya, bahkan sebelum Ia bertemu dengan elie. Namun ia tahu, bahwa menyesali apa yang telah terjadi sama sekali tak membuahkan apapun. Hanya akan menambah rasa bersalah yang terus ia rasakan. Pikirannya dibuyarkan ketika ia menyadari bahwa ia telah berada di depan rumah gadis yang sangat berarti baginya. His soulmate maybe..


Ia membuka ponselnya dan saat akan mengirim pesan pada si empunya rumah, tiba-tiba gadis itu langsung muncul dari balik pintu.


“athruunn... ” a blonde girl shout as she waves her hand to him. Athrun smile shyly.


“cagalli..” Athrun menjawab seraya cagalli berlari dan melompat ke dada Athrun. Athrun dengan tangkas menangkap cagalli dan melingkarkan lengannya ke pinggang cagalli yang disambut cagalli dengan memeluk Athrun erat. Cagalli giggles. (Author ngiri...>.<)


ada apa,cagalli? Sampai kau berlari seperti itu? Tak biasanya… ” tanya Athrun seraya melepaskan pelukannya. Namun tangannya masih melingkar di pinggang ramping cagalli.


hehehehe.. ga pa-pa. Hari ini aku memasak hamburger spesial untukmu. Aku ingin kau mencobanya!! ”kata cagalli seraya menarik lengan athrun. Athrun sigh and follows her into the house

“tapi, apa makanan itu aman?” Tanya athrun dengan wajah cemas. Ia hanya ingin melihat reaksi cagalli. Kontan cagalli langsung cemberut.


“aku ga akan mencekokimu racun, bodoh!! Aku jamin bisa dimakan dan aman,kok!!” cagalli pout. Ia melepaskan genggaman tangannya dan melipat kedua lengannya di depan dadanya sambil membuang muka dari athrun.


Athrun smile and hug her from behind. His head rest in cagalli’s shoulder. “aku hanya bercanda. Gomen ne, hime-sama..” ucapnya pelan tepat di telinga cagalli. Cagalli chuckles. Sesaat Athrun melihat bahwa yang ada dalam pelukannya itu elie dan iapun terkejut. Namun ketika his emerald meet her amber eyes, he realize that he still had a guilty feeling to elie. Cagalli yang melihat perubahan di wajah athrun langsung bertanya.


“athrun,, what’s wrong?” cagalli said, worried.


iie.. nande mo nai!!daijobu.. ayo masuk. Udaranya makin dingin. Dan..“ tiba-tiba perut athrun berbunyi. Cagalli mendengarnya dan iapun tertawa. Wajah athrun memerah, malu.


“hahahaha… tampaknya kau sudah kelaparan. Ayo cepat kita makan. Makanannya nanti keburu dingin.” Cagalli kembali menggandeng athrun dan mereka-pun kembali berjalan memasuki rumah cagalli.


Sesampainya di dalam, athrun melihat sekeliling dan bertanya pada cagalli. “kok tumben sepi? Mana kira?”


“dia tadi ada janji dengan tolle dan ssigh. Dia langsung pergi dengan wajah pucat ketika aku menawarkan makan malam padanya. Dia bilang dia akan makan malam di rumah lacus. Dasar kira bodoh! Dikasih makanan enak malah pergi..“ cerocos cagalli sambil mengikat rambutnya.


Athrun sweat-dropped. Oh god..apa perutku akan baik-baik saja?? Batinnya dalam hati. Tentu tak mudah hilang dari ingatannya saat ia mencicipi nasi goreng buatan cagalli yang menyebabkan lidahnya mati rasa selama seminggu. Cagalli memasukkan banyak saus sambal extra pedas ke dalam nasi gorengnya karena yang ia tahu bahwa athrun suka makanan pedas. Jadi pikirnya tak masalah jika nasi goreng yang ia buat ‘sedikit’ pedas. (author langsung ngabur saat disodori nasi goreng pedas ala cagalli coz author ga suka pedas!! >.<)


“tapi, sudahlah! Yang penting kau sudah datang. Aku akan ke dapur dulu untuk menyiapkan makanan.”cagalli tersenyum dan menghilang dari balik pintu ruang makan.


Athrun melihat ke sekelilingnya dan menyadari bahwa mereka hanya berdua saja saat ini. Wajahnya memerah dan jantungnya berdegup kencang. Tunggu dulu.. aku kan hanya berkunjung kerumahnya seperti biasa. Mengapa perasaanku jadi begini?? Batinnya seraya memegang dadanya yang masih berdebar kencang. He shook his head and run his hand to comb his hair with his finger as he close his eyes. (kyaaa…. >.<>

“atthhrruuunnn… dinner’s ready..!!” panggil cagalli dari ruang makan dan athrun bergegas ke ruang makan dan melihat cagalli sudah menyiapkan hamburger untuknya. Dilihat dari bentuknya, tampaknya itu seperti hamburger biasa, tapi entah bagaimana rasanya.


“silahkan..”kata cagalli sambil melepas ikatan rambutnya. Ia memakai celemek biru laut berenda, yang membuat pipi athrun memerah saat melihatnya. Athrun duduk di tempat yang sudah disiapkan cagalli dan perutnya kembali berbunyi saat mencium aroma hamburger yang ada di depannya. Cagalli tertawa kecil.


“itadakimasu..” athrun menyuap potongan pertama hamburgernya. Dalam hatinya, ia siap jika harus sakit perut setelah memakannya. Namun, ketika ia mulai mengunyah hamburgernya, rasanya tak seburuk yang ia duga. Lebih tepatnya, enak. Cagalli melihat wajah athrun dengan seksama.


“bagaimana?? Enak??” tampangnya tampak H2C alias harap harap cemas coz baru kali ini dia memasak hamburger. Athrun menatapnya dan tersenyum kecil. Ia mengecup pipi cagalli yang duduk disebelahnya dan menjawab “perfect, my hime.”


Wajah cagalli memerah dan kemudian ia tersenyum senang.


“yokatta!!untung saja aku ga gagal membuatnya. Kau wajib menghabiskannya,ya?! Coz Aku buat agak banyak. kau siap? ” cagalli mengedipkan mata kanannya dan beranjak dari ruang makan. Athrun tersenyum sambil mengangguk. Tapi sebelum ia sempat pergi jauh

Athrun menarik tangannya sehingga ia terduduk dipangkuan athrun. Wajah cagalli memerah dan ia langsung menatap athrun. “a-apa?? ” tanya cagalli tergagap. “berani mencobanya? Tanyanya menantang. Cagalli terdiam, bingung. “siapa takut!!” jawabnya dan mengambil pisau untuk memotong hamburgernya, namun athrun terlebih dulu memotong dan menyodorkan potongan hamburgernya ke arah cagalli.


buka mulutmu”kata athrun santai. “hei, aku bisa makan sendiri! Ga usah disuapi begitu! Aku kan bukan bayi!! ” seru cagalli sambil mencoba merebut garpu dari tangan athrun. Tapi tangan athrun lebih gesit hingga akhirnya cagalli menyerah. Ia menatap frustasi ke athrun. Athrun tersenyum menang. Cagalli sigh and open her mouth. Athrun menyuapkan potongan burgernya dan menunggu reaksi cagalli. Tiba-tiba wajah cagalli memerah dan ia berteriak.


“PEEEDDDDAAAASSSSSS….!!!!!” Cagalli buru-buru mencari air. Athrun tertawa geli melihat cagalli yang kepedasan sibuk menghabiskan air di gelasnya. Rupanya athrun mencocolkan saus sambal ekstra pedas pada hamburgernya tadi. Wajar cagalli jadi kebanggaran jenggot. Hehehe..


Ketika cagalli sudah bisa menguasai dirinya, ia memutar tubuhnya menghadap athrun dan bersiap untuk menyekiknya(ingat!cagalli masih dipangku athrun!)karena cagalli mendorong tubuh athrun, kursi athrun oleng dan terjatuh ke belakang. Untungnya pada sandaran kursi itu terdapat bantalan empuk sehingga mereka berdua tidak terbentur ke tanah. Saat akan terjatuh tadi cagalli sempat menutup matanya dan ketika ia akan membuka mata, ia merasa ada sesuatu pada bibirnya. Dan saat ia membuka matanya,,OH GOD!!!BIBIRNYA BERSENTUHAN DENGAN BIBIR ATHRUN! Tepatnya, IA BERCIUMAN DENGAN ATHRUN!


Matanya terbelalak seketika, begitupun athrun. Ia lalu segera mengangkat tubuhnya dari tubuh athrun dan terduduk di sisi Athrun. Wajahnya memerah dan tanpa sadar, jarinya perlahan mengusap bibirnya. Apa yang terjadi? Batin cagalli bingung. Athrun juga bangkit dari posisi telentang tadi dan duduk di sebelah cagalli. Sementara cagalli duduk membelakanginya.


“cagalli.. ” panggilnya. Cagalli menoleh sedikit. Rona merah masih membekas diwajahnya. Sementara cagalli menghindari tuk menatap mata Athrun. Namun Athrun meletakkan kedua tangannya di sisi wajah cagalli dan mengarahkan wajahnya hingga mata mereka bertemu pandang.


“A-Athrun,, a-aku tak bermaksud.. maafkan ak..” sebuah ciuman mendarat perlahan di bibir Cagalli untuk mencegahnya berbicara lebih banyak. Sesungguhnya di dalam hati cagalli terdapat penolakan namun juga rasa gembira yang meluap-luap. Bagaimana tidak, sudah lama dia menyukai Athrun, lebih daripada sahabat. Namun, karena takut bahwa rasa cintanya itu akan beakibat buruk pada persahabatan mereka, cagalli lebih memilih untuk menyembunyikan hal itu. Dan saat tahu bahwa Athrun mulai menjalin hubungan dengan Elie, ia hanya bisa memberikan restu tanpa sempat memikirkan perasaannya sendiri. Sedih, cemburu dan sakit hati sekejap menyelimuti hatinya. Ia tak tahu harus bagaimana untuk menghilangkan perasaan itu. Tapi seiring dengan berjalannyawaktu, ia mulai terbiasa dengan keadaan itu dan memutuskan tuk membunuh perasaan cintanya pada Athrun.


Tapi, dengan satu ciuman yang Athrun berikan padanya, kontan rasa cinta itu meluap kembali dalam hatinya dan terus mengalir seperti air bah yang tak terbendung. Ia ingin menangis, Senang juga sedih. Ia tak tahu pasti apa yang harus ia lakukan untuk mengekspresikan perasaannya saat ini. Ia hanya bisa mematung sementara secara perlahan, dirinya merespon sentuhan lembut di bibirnya.


Athrun semula merasa cemas dan juga takut, serta malu akibat tindakannya yang impulsive. Ketika ia akan menarik bibirnya dari bibir cagalli, Cagalli merespon ciumannya! Matanya terbelalak lalu sesaat ia melingkarkan tangannya di pinggang cagalli dan mengurungkan niatnya untuk mengakhiri ciuman yang tadinya kaku, namun perlahan menjadi lembut dan hangat.


Sometimes, words is unnecessary to people who fell in love.. like both of them..


***

Elie berjalan lunglai menuju rumahnya. Namun, saat Ia mampir ke kedai masakan china untuk makan malam, Ia bertemu dengan seseorang yang tak pernah Ia bayangkan untuk bertemu. Ketika ia akan membayar, pelayan kedai itu mengatakan bahwa bill milik elie sudah dibayar. Hal ini membuat elie bingung. Padahal ini kali pertamanya ia makan di kedai ini maupun datang ke daerah itu. Jikalau ia pernah datang ke situ itupun hanya pergi ke pantai tak jauh dari kedai itu. Melepas penat, dan biasanya karena bujukan Stellar yang ingin menari di tepi pantai. Tak lama rasa bingungnya itu lenyap dengan datangnya seorang pemuda berambut hitam dengan mata ruby menyala yang tersenyum dan berdiri di hadapannya.


konbanwa” ucapnya pelan. Elie mengedip, berfikir apakah ia mengenal pemuda itu atau ia sedang digoda oleh pemuda iseng? Tapi saat melihat senyum pemuda itu, Ia langsung menyadarinya.


SHINN??” ucap Elie setengah histeris. Tangannya menunjuk kearah Shinn seraya ia bangkit dari kursinya. Beberapa pengunjung kedai itu melirik ke arah mereka. Elie yang menyadari bahwa ia bicara terlalu nyaring hanya menunduk malu dan segera duduk kembali ke kursinya. Shinn yang memerhatikan tingkahnya langsung tertawa. Sebisa mungkin tidak terlalu keras karena Ia tidak ingin sebuah pukulan mendarat ke kepalanya.


mengapa kau ada disini?” tanya Elie dengan raut wajah masih diliputi keheranan. Shinn yang melihat raut muka Elie jadi terkikik lagi. Elie tak habis pikir, mengapa Shinn selalu tertawa jika bertemu dirinya? Padahal tak ada yang lucu pada diri Elie. Elie merengut.


uffhh.. maaf, Maaf. Ekspresi wajahmu itu selalu saja aneh di mataku. Aku tak bisa menahan tawa jika melihatnya.” Shinn berusaha menghentikan tawanya ketika Elie mulai menatapnya tajam. Ia merasa jengah sendiri. “uhm, aku baru saja ziarah. Dan secara tak sengaja aku pergi kesini untuk menatap laut.” matanya menerawang. Ada sinar sedih dalam tatapannya.


Mata Elie terbelalak saat ia mendengar penjelasan Shinn. Bagaimana bisa ia lupa bahwa hari ini adalah hari kematian Stellar 4 bulan lalu. Dan ia hampir lupa bahwa pemuda yang duduk di hadapannya ini adalah kekasih Stellar, dan pemuda yang telah merenggut nyawa Stellar, meski tak sepenuhnya benar. “Stellar.. ”


maafkan aku..” Shinn hanya bisa tertunduk, tangannya mengepal erat. Elie menatapnya sayu. Benar jika Ia masih belum bisa menerima kematian Saudari tirinya yang begitu cepat, namun di dalam lubuk hatinya, ia tidak menyalahkan Shinn sebagai penyebab kematian Stellar. Kejadin itu murni kecelakaan. Yang ia tahu bahwa di saat kejadian, mereka sedang bertengkar hebat dan ketika Stellar lari meninggalkan Shinn dalam keadaan marah dan juga mengangis, sebuah truk menabrak Stellar dari tikungan jalan. Stellar yang malang tak sempat menghindarinya dan akhirnya kejadian naas itu terjadi. Shinn yang merasa bersalah karena tak bisa melindungi Stellar hanya bisa menyesali diri dan terus-terusan membebani dirinya dengan perasaan bersalah dan perasaan kehilangan orang yang di cintainya. Kata-kata terakhir Stellar kepada dirinya selalu ia ingat. Stellar memohon agar Elie tidak menyalahkan Shinn. Ini semua kesalahan Stellar. Tapi, hati Elie tak mungkin menerima itu dengan mudah Ia mendongak namun menghindari mata Shinn.


Sudahlah. Yang berlalu biarlah berlalu. Kau tak harus selalu minta maaf padaku, meski sesungguhnya dihatiku masih ada sesuatu yang mengganjal. Tapi, Stellar memintaku untuk tidak menyalahkanmu. Aku harus mengabulkan permintaan terakhirnya. Jika tidak, mungkin arwahnya akan datang menghantuiku.” Elie tertawa getir. Shinn menatapnya lekat.


nan-nande? Mengapa kau melihatku seperti itu? Aku tak selemah itu hingga bisa membuatmu menatapku dengan tatapan kasihan begitu.” Elie terbata sambil sesekali matanya berkedip.


jika aku punya kesempatan sekali lagi... jika sekali lagi saja aku bisa mengulang waktu... aku..” Shinn tertunduk sedih. Elie yang menatapnya jadi merasa tidak enak. Perlahan, ia meletakkan telapak tangannya di bahu Shinn. Shinn mendongak.


seperti yang sudah kukatakan, kau tak perlu menyesali diri. Stellar juga pasti sedih jika ia melihatmu terpuruk begini. Semangatlah..!” Elie tersenyum lemah. Shinn menatapnya sayu, lalu senyum mulai menghiasi bibirnya,meski terlihat sedih.


lalu, bagaimana denganmu? Apa yang kau lakukan ditempat ini?” Shinn lalu mengganti topik pembicaraan. Elie terdiam sejenak. Lalu pandangannya turun hingga ia menatap gelas kosong di depannya. Shinn menanti jawaban dari Elie dengan rasa tak sabar. Tiba-tiba Elie mendongak. Wajahnya dihiasi senyum yang dipaksakan.


hanya jalan-jalan.”jawabnya singkat. Senyum itu belum menghilang dari wajahnya.


Jangan memaksakan diri jikatidak ingin tersenyum. Aku rasa kau sedang menutupi sesuatu.” Alis Shinn berkerut. Ya, Insting Shinn memang tajam. Dahulu saat Stellar masih hidup, mereka bertiga biasa bermain maupun berkumpul bersama. Bahkan berbagi curhatpun merekalakukan—namun bukan tentang private life mereka tentunya. Biasanya seputar teman maupun hanya sekedar meminta saran tentang apapun. Jadi, tak ada alasan bagi Elie untuk berpura-pura di depan Shinn. Elie hanya menghela napas panjang.


panjang jika aku ceritakan sekarang padamu” mata Elie mulai menerawang menatap keluar jendela. Angin laut menerpa wajahnya dan menerbangkan sebagian rambutnya. Shinn mengangguk pelan.


Aku mengerti. Kurasa saat ini bukan waktu yang tepat untuk bicara tentang masalah pribadi kita. Mungkin lain kali?” Elie menatap Shinn heran. Satu alisnya terangkat.


lain kali?”


tentu saja. Dan saat itu giliranmu untuk mentraktirku.” Shinn tersenyum simpul. Elie bengong.


hei, aku kan tidak minta kau untuk membayar makan malamku?” Elie memang selalu takjub dengan Tingkah Shinn yang terkadang aneh bin ajaib.


ck ck ck... pokoknya kau harus mentraktirku. Jika kau ingin bertemu, hubungi saja aku. Atau mungkin malah aku yang akan menghubungimu? Siapkan dirimu, wahai nona..” Tingkah Shinn mau tak mau membuat Elie tertawa geli. Shinn memang begitu. Humoris, namun terkadang menyebalkan. Namun, tak sampai membuat siapapun membencinya.

“Baiklah, tuan pemaksa. Itu semua bisa diatur. Sekarang aku pulang dulu,ya?! Sudah hampir jam 10. takut tidak dapat taksi untuk pulang.” Elie memberikan Shinn senyum manisnya yang biasa. Ketika Ia akan keluar dari kedai itu, Shinn memanggilnya.


aku akan mengantarmu. Masa seorang gentleman membiarkan seorang gadis cantik pulang sendirian di hari yang hampir larut malam ini?” mimic wajah Shinn tampak konyol meskipun ia sudah berusaha untuk berwajah serius. Elie tertawa kecil dan menerima tawaran Shinn karena meski ia menolak tawaran dia, Shinn akan tetap mengantarmu pulang sampai kerumah. Dan—katanya—dijamin aman.

***


Sesampainya dirumah, Elie menawarkan Shinn untuk masuk tuk sekedar minum teh ataupun kopi, tapi Shinn menolaknya dengan halus.


apa kata orang jika mereka melihat seorang gadis yang tinggal sendirian membawa masuk seorang pemuda kerumah tampan ke dalam rumahnya? ” Shinn berkata dengan tampang serius namun suaranya sengaja dibuat menjadi nada tinggi.membuatnya seperti seorang okama.


Elie hanya tertawa kecil sambil memukul lengan Shinn pelan. “memangnya siapa yang pemuda tampan? Kau ini sungguh narsis!!” Elie masih tersenyum geli melihat ekspresi wajah Shinn yang terkejut.


“hei, tidakkah kau menyadari bahwa sedari tadi kau sedang berbicara dengan yang mulia Shinn Asuka, pemuda tampan yang digemari banyak wa..-”


“waria?hahahahahahahaha… upss” Elie sengaja melanjutkan ucapan Shinn dan kemudian Ia kembali tertawa karena celetukannya. Ia sampai-sampai harus menutup mulutnya dengan telapak tangan agar suara tawanya tidak sampai mengganggu tetangga.


Shinn yang mendengar celetukan Elie langsung mengamuk. “Ele..!! rasakan ini..!! ” tiba-tiba Shinn mulai menyerang Elie,untungnya Elie dengan sigap langsung lari masuk ke dalam rumahnya masih sambil tertawa. Shinn berhenti mengejar ketika Elie sudah berada di teras rumahnya. Perlahan tawa Elie mereda dan tersisa senyum manis di wajahnya seraya Ia melambaikan tangan pada Shinn yang berjalan ke arah motornya dan tak lama langsung melesat pulang.


Setelah sosok Shinn hilang dari pandangan, Elie masuk ke dalam rumah dan langsung merebahkan diri di ranjangnya yang empuk. Tak sengaja matanya tertuju pada photo Stellar. Ia membatin dalam hati. Sungguh hari yang aneh. Awalnya aku sedih karena ini hari peringatan kematian Stellar,lalu hubunganku yang berakhir dengan Athrun, lalu tak disangka bertemu kembali dengan Shinn. Stellar, semoga ini bisa jadi awal bagiku untuk menata kembali hidupku..

O0o0o00o0o0o0o0o0


A/N maaf banget lama updatenya!!huhuhuhu..

Dalamkurun waktu sebulan terakhir ini, tiba-tiba saiia merasa HIATUS!!

Pokoknya semua masalah udah saiia jabarkan di posting sebelum chapter ini dipost. Hohoho


Mungkin di chapter depan, pusat cerita pada Elie dan Shinn. Karena saiia hanya mengingat PLOT utama cerita ini, jadi saiia agak-agak lupa bagaimana perinciannya. Saiia jadi pingin cepat klimaks..!!! = ~ =||

Maaf buat tokoh –tokoh yang ga bisa nampang di chapter ini. Saiia janji akan memunculkan kalian di chapter-chapter mendatang. ^ ^;;


Mohon reviewnya untuk chapter ini. Dan terima kasih telah mendukung saiia selama ini. Hahaha..


See you in the next chapter…. ^o ^

Monday, March 30, 2009

tears..

huhuhu..

seperti di judul postingan kali ini, SAIIA BARU AJA MENANGIS DENGAN SANGAT DAHSYAT JUM'AT KEMARIN!! okeh, it's not a big deal, memank,, tapi baru kali ini gw ga bisa ngontrol emosi ampe teriak2 ama BATITA BERUMUR 2 TAHUN!! WHAT'S WRONG WITH ME???

usut punya kusut, ternyata saiia ini rada stress. huuff..!! bukan berarti gila, tapi karena ada beban yang menumpuk dari lama dan ga ada media sebagai pelampiasaanya. jadilah saiia begini. wkwkwkwkwkwkwkwkw

tapi, dari kejadian itu, saiia mulai mengerti kalau diri ini ga setegar yang saiia kira. hati ini sungguh rapuh. dan ternyata saiia sama saja seperti manusia yang lain, kalau stress ga dilampiaskan, bisa jadi tidak seimbang mental saiia.

adapun masalah pribadi, seputar kuliah maupun pacar yang memperburuk keadaan. makin membuatku semakin berpikir, untuk apa aku hidup?

miris memank kedengarannya, tapi beginilah keadaan saiia saat ini. mungkin ada beberapa orang yang setelah membaca posting ini merasa risih ataupun alergi berteman dengan saiia. tapi, sekali lagi saiia tekankan, SAIIA TIDAK GILA!! Saiia ga mau sampai ada yang sampai salah paham dan menganggap saiia berbahaya karena membaca tulisan ini.

bahkan, saiia merasa bahwa saiia tidak punya sahabat. untuk apa sahabat itu? untuk apa hidup ini? untuk apa kegiatan-kegiatan yang sudah saiia lakukan ini? pertanyaan-pertanyyan aneh terus muncul dalam benak saiia. mungkin ini langkah pendewasaan, yah mungkin. semoga saiia ga menjadi orang dewasa yang menyebalkan. meski sifat usil takkan pernah hilang.


hohohohohohohohohoho

Monday, March 16, 2009

BIG PROBLEM..!!SHIT!!!

uhm,, akhir-akhir ini aku ngerasa sepertinya suasana lagi memburuk baget. kuliah jadi males, hidup pun serasa enggan. tampaknya tak ada lagi dalam hidup ini yang ingin aku perbuat. *buset, ga ngerti gw maksudnya apaan* XXDDD

trus, belum lagi masalah yang ditimbulkan dari PRIA-PRIA BAJINGAN yang selalu menggangguku. shit!!! pingin gw bunuh tu mereka!! tapi, karena takut dosa, jadi, cuekin ajalah.
anjing!! brengsek!! fuck!! terserah lah!! yang jelas gw bener2 benci ama mereka!! PEOPLE GARBAGE!! *acungin jari tengah tinggi2*

tahun ini kayaknya ga memberikan peruntungan yang baik bagiku. pikiran pasti yang burukl n muluk2. membuatku jadi mual. Shit! suck!

whatever deh bagi yang baca ini mo nganggep aku gimana. kalo bukan gara2 mood jelek n suasana yang bikin emosi, gw ga bakal nulis beginian. but, it's the real me, if u wanna know..


P.s. OMEDETTO TANJOUBI, my lophly SHINN-chan a.k.a REZA FAHLEPY. hope I can to be ur wife..!! XXDDD
wkwkwkwwkwkwkwkwkw

oiya, maaf banget chap 4 belum bisa di post coz ga selesai2..
hahahahahahahaha

Wednesday, February 25, 2009

BEcause i'm fool


dakara..

I need to die,,was I??


hhmm,, bagi para fans fanfic saiia(ditimpuk pake celurit!!>.<),,saiia mohon maaf atas keterlambatan post fanfic dikarenakan banyaknya tugas kuliah*so f-ck*yang membebani saiia..!! siia harap maklum.. tapi,,saiia senang karena makin banyak author fanfic yang bagus lahir.. saiia sangat senang mengingat jaman-jaman kelam saiia saat ingin menjadi author.. *ttssaaaahhhh*

hehehehehehe.. untuk para author indonesia,,BERJUANGLAH!!!

oiya, bagi yang sering mengunjungi web www.fanfiction.net,,,saiia juga salah satu author di situ,loh!! pen name saiia HanABi NaKAyAMa

MOHON DIBACA DAN DI REVIEW,YA??!!

ARIGATOU GOZAIMASU....

Sunday, January 18, 2009

(fanfic) CHAP.3 TELL YOUR HEART

A/N wew,saiia kembali bergairah dalam melanjutkan fanfif asucaga saiia yang saiia beri judul “This love never end… *akhirnya…*

Maaf membuat anda bingung sekalian.^ ^ Thanks for MEER & HEINE yang membukakan hati & pikiran saya *tsaahh* tuk melanjutkan fanfic yang tertunda. *kayak judul lagu,yak??*

Disclaimer : I don’t own GUNDAM SEED DESTINY chara,,it’s SUNRISE…
Peace ^^

Rate:T
Genre:Romance-hurt/comfort(genre bisa berubah-ubah sesuai chapter ^^)
-------------------------------------------------------------------------------------------

Elie membuka lembaran majalah anime didepannya dengan malas. Pikirannya penuh. Oleh athrun, maupun hal-hal lainnya. Matanya menjelajah isi kamarnya yang tertata rapi sampai matanya tertuju pada sebuah foto yang terpajang di atas meja riasnya. Hatinya berdenyut. Sebuah foto gadis manis berambut pirang dan bermata magenta tersenyum riang seraya menari di tepi pantai. Setitik air mata meluncur jatuh dari sudut matanya. Hari ini tepat 4 bulan ia pergi meninggalkan Elie. Rasa rindu itu kembali membuncah dalam dadanya. Ia beranjak dari ranjangnya dan berjalan kearah meja riasnya. Tangannya mengambil foto itu lalu mendekapnya erat, dan ia pun menangis. Stellar… lirihnya. Ia menunduk memandangi foto saudara satu-satunya yang ia miliki, yang kini telah berada di alam sana.
“Mengapa kau pergi begitu cepat? Aku merindukanmu. Aku ingin banyak bercerita padamu. Mengapa kita harus terpisah..? stellar..”isaknya seraya air matanya menetes pada kaca bingkai foto stellar. Ia kemudian menaruh kembali photo itu seraya mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

Tiba-tiba ponselnya berdering disaat ia akan membuka pintu kamarnya. Di display ponselnya tertera nama yang membuat dadanya berebar kencang. “athrun..?” ucapnya sesaat menatap layar ponselnya dan ragu-ragu tuk menjawab panggilan dari athrun. Sudah beberapa hari semenjak terakhir kali athrun bicara padanya—saat Athrun meminta tuk mengakhiri hubungan mereka, Athrun tak pernah menghubungi ataupun bertemu dengan Elie lagi. She sighed. Namun belum sempat ia mengangkat telponnya, panggilan tersebut mati. Ia menatap ponselnya masih dengan wajah ragu. Tak lama athrun kembali menelponnya. Elie langsung menjawabnya.

“moshi-moshi..” ucapnya pelan.
“Elie..??it’s me.” Jawab Athrun pelan. Meskipun Elie tidak melihatnya namun Elie tau Athrun sedang tersenyum saat ini.

“tumben kau menelpon. Ada apa malam-malam begini? Is Something wrong?” tanya elie khawatir. Senyum masih mengembang di wajah Athrun. Elie selalu begitu.

“nothing’s happen. How are you??” tanya athrun sembari ia merebahkan dirinya di sofa ruang tamunya. Elie frowned.

“kau tak mungkin menelponku hanya untuk menanyakan kabarku,kan? Ayolah, kau membuatku penasaran, athrun!” jawab Elie sedikit gusar

“you never change, I think. Always like Elie I knew,right?” Athrun menjawab sembari tertawa kecil.
Elie hanya tersenyum mendengarnya. Mengingatkannya akan masa-masa indah yang pernah Ia lewati saat masih bersama dengan dirinya.

“okay. So, What’s up, Athrun dear?” Elie giggles. Athrun terdiam. Sesaat elie tersadar akan yang dikatakannya dan meralat kata-katanya. “I’m sorry, I didn’t mean to-..,”

“ it’s okay. No need to apologize.” Jawab athrun tenang. Matanya menerawang dan Ia pun memecah kekakuan diantara mereka.

“sebenarnya aku ingin bicara padamu,. Face to face. Could you?” tanya Athrun mantap.

Elie berfikir sejenak. “when?? and where? Tonight??” Elie mengerdipkan matanya dan melirik kearah jam dinding di sampingnya.

“If you have time. But, If you can’t, I can understand. Maybe next time…”jawab Athrun segera. Elie menggeleng pelan.

“uhmm,,, Aku rasa saat ini aku sedang tak ada janji. Baiklah, where? “ tanya Elie kemudian.

“I’ll fetch you later. Wait for me, okay?” jawab athrun segera. Elie tersenyum.

“okay. Don’t take so long,okay?” ucapnya sambil tersenyum.

“as your wish,miss. I’ll be there in a few minute. See you..” ucap athrun lalu menutup teleponnya.

“hhmm.. I wonder What he want to talk to me about. I guess…About cagalli, maybe??! ” ujar Elie sambil tersenyum pada dirinya. Dimatanya terbesit sinar sedih namun Ia tak menghiraukannya dan segera berganti pakaian.
^ ^

10 menit kemudian Athrun tiba. Elie bergegas menyelesaikan riasannya (padahal Authornye sendiri kagak pernah mau dandan..!! pembohongan public,nih..!!>.<). She wears her favorite light blue shirt and white jacket. And blue mini-skirt. She looks wonderful tonight. Her hair in ponytail style. And light make-up. Simple, but suit for her. (huehehehehehehehe… kagak bisa ngebayangin nih authornye.. *ngambil kamera trus photo2 narsis!!hwahahahahahaha)

DONG DONG!

Elie open the door and saw Athrun standing outside her house. When He noticed Elie’s appereance, Athrun’s jaw dropped but then he shook his head and said “you look wonderful.” Athrun smile sweetly to her. Elie blushed. “thanks.” She replied.

“are you ready ?” He asked and offer his hand to her. Hesitantly, she take his hand to hers and nodded happily. She went out and Locked the front door behind her and walk towards Athrun’s car.
He open the car’s door for her and she climb in with a ‘thank-you’ smile. He just Smile back to her and When they had been in the car, he started engine and drove the car.

Elie remain silent during the journey. Athrun play the dvd player in his car’s dashbord and the song “Every heart” By BoA playing, broke the clumsiness between them. She closed her eyes, enjoyed the Song and humming to herself. Athrun seized the moment and suddenly Athrun clasped his hand above hers, holding it entirely. Elie opened her eyes and stop her hum when she realized something hold her hand and She found out that it was Athrun’s. She saw Athrun’s face and she just bowed her head. They were both silent, eagerly avoiding each other’s eyes.

“erm..Athrun, where are we going?” She began to speak. Athrun turn his gaze from road to a girl beside him and said “you’ll see” and he remain silent again. His hand still hold Elie’s hand, made her cheek blush once again. After a few minutes, the car stopped. Elie look to the outside window and notice that they are go to the sea. Stellar’s favorite place, and she herself. She inhaled the air as much as She can and exhaled it slowly. The scent of salt water from the sea filled her nostril and out of the blue She reclosed her eyes, Soft smile reach her lips. Athrun turned his head to look elie and released her hands.

“Why do you bring me here, Athrun?” She asked as she look straight to his eyes. His emeralds orbs stare her honey-brown ones. His face was so calm. She blinked several times and when she want to ask him once again, He interupted.

“The main reason I bring you to this place is nothing. I just wanna go to here with you” He said as he stared to the sea. He smiled again when Elie frowned.

“liar!! I know that there’s something you want to tell me, right?! You can never lie to me..” She replied and chuckles. Athrun’s smile became wider and he shook his head.

“yeah, you right. It’s useless lie to you. I wonder you really had sixth sense” Athrun made an afraid face and She pout.

“of course not! I’m not a yesterday girl who met you, you know?! So tell me.. what do you want to talk with me?” Her face became serious, so did athrun.

“ini tentang…. Hari itu.” Athrun menjawab sambil mengalihkan pandangan. Elie menatapnya diam dan ia hanya menjawab “oh” lalu memandang kearah laut lagi.

“beberapa hari yang lalu, aku menemui cagalli. Dan aku memberi tahu tentang hal ini. “Athrun melanjutkan perkataannya. Lagu yang mengalun dari dvd playernya berganti menjadi ‘good-bye days’ By YUI. Jantungnya kembali berdegup cepat. Ia tak tahu perasaan apa yang mengalir dalam dirinya, namun elie coba tuk menghiraukannya dan tetap mendengarkan kata-kata Athrun

“lalu, apa yang cagalli katakan?” kedua tangannya memegang erat tas kecil di pangkuannya. She tried to hold back her tears. No.. I don’t wanna cry now. Not in front of him… batinnya dalam hati.

“dia memintaku tuk memikirkan hubungan kita selama 2 tahun ini. Dan me-review apa yang sebaiknya kita improve maupun avoid. Aku terus merenungi tentang apa yang telah kita jalani selama ini. Namun…”Athrun menarik napas dan menatap kearah Elie. Elie balas menatap athrun, namun ia berusaha untuk tidak memandang matanya. Ia terlalu takut mendengar apa yang akan Athrun katakan selanjutnya. Namun Ia harus mendengarkan, siap atau tidak.

“Please forgive me... I.. thought things could work out between us, I seriously did... but I was wrong. I... always thought of her as a close friend, so I wasn't aware of my own feelings until it was too late, but the truth is, I realise that I am in love with her,” said Athrun. Elie bit her lower lips and turned her gaze down.. Tears began to blur her vision.

“Although I was happy when I still with you I don't think things can continue between us as they are now... so please forgi-”

“I understand..” Elie said quietly as She looked downwards. She felt her tears slid down to her cheek. She wiped it away before Athrun could notice it.

Athrun paused as he looked at the face of the broken-hearted girl. Elie’s eyes showed sadder emotions than he had ever saw. But He saw that no tears in her eyes. And it made him felt more guilty than before.

“I know it at the first time that you never look at me as a girl who love you. You always look me as your friend. Dear friend. I know your feeling to her although you never saw it in front of me. I can See it in your eyes, Athrun. I always remain silent and pretend that I don’t know it. But, My heart can’t endure it. I don’t know what I must to do. I’m afraid if someday you will leave me forever. I know I’m selfish but, I…” She can’t finish her sentences and buried her face in her hands. She cried and sobbing hard. Her shoulders were trying to stop shaking.

The Song “aeng moo sae” By Howl playing in the silent of that night. Athrun found that he couldn't do anything to ease her pain even if it was only by a little. All he can do is just patted her head and throw his arm around Elie’s body. Her head leaned on his chest, but she didn’t return his embrace. He kissed her forehead and whispered “I’m sorry”.

Elie lifted her head to look into his eyes. She can't speak anything to him. Later, she opend her mouth and said “You don’t need to apologize. It’s all of my mistake. We made a mistake, both of us did and it’s the perfect time to end it.” She smile weakly. His gaze was sad.

Her eyes glimmering with tears and she said, more like whisper. “we’re done, Athrun”
Athrun gasp and tears shed from his emerald eyes. He hug her again and, this time Elie return the embrace, but more like friend-hug. She closed her eyes and smile mildly.

As they broke the embrace, Elie stared to his face for the last time before she turned her head and climb out from the car. She didn’t want to hear or do anything. She just want to be alone. To free herself from her thought and from the pain in her heart. When Athrun want to reached her back, His phone suddenly rang. He surprised as he look at its display that cagalli is calling. He hasitate to answer first but Elie said “answer it. It’s must an important call.” She turned to face athrun and half-smile.
But the phone went dead and he got a message instead. He read it quickly and he sighed. “it’s from cagalli” he said unwullingly. He avoid to look Elie.

“go, Athrun. She needs you now. I’ll be here a little longer. Don’t worry about me okay?” She said and a smooth wind blow her hair. Athrun stared at her and nodded slowly. He started to drove away And she walk slowly to the sea as she whisper “sayonara, Athrun…”.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Wehehehehehehehehe….
Akhirna selesai jua chap 3 laknat ni..(mengingat banyaknya kendala tuk menyelesaikannya!!>.<) Thanks for the Singer yang lagunya saiia pinjam buat mendukung pembuatan fanfic ini. Huehehehehehe.. Jangan segan tuk me-review and selalu mohon dukungannya. Tak terasa saiia akan kembali kejogja lagi.. *sigh* GoodBye.. my lovely hometown,, balikpapan… *hiks* Red_KniGht: wow,, I use a lot of english language in this chapter. But I’m not sure that the structure and grammar is right or false..
BlAckDiaMOnd: wehehehehe.. kagak apa donk..! lagipula dsini elie juga banyak nangis. Mpe mata bengkak nih..!! *ngompres mata pke air garem*
Hiichan : LOOHH..??!! SAIIA MANA??? AUTHOR CURANG!!>.<
aMBER^PriNCESS: oro? (kenshin versi cagalli!!hehehe..)
Hiichan: Caga nee sama!!!Ayo Protes ama Author gendeng ini!! (SEED MODE:ON)
BlAckDiaMOnd : hehehehehehehe.. muuph..muuph.. saiia memang mem-fokuskan this chapter ke hubungan ExA.. moga kalian suka ya..!!*wink*
Red_KniGht: ngomong ama cpa? *cengok*
BlAckDiaMOnd : ama pembaca setia_Quwh.. hohohohoho
Hiichan: AuTHOR JELEEKKKKKKKKKKKKKK……..!!!!!!!!!!!!!!!!! *siap-siap ngeluarin M.E.T.E.O.R dari ETERNAL*
BlAckDiaMOnd: -kabur- Sampai jumpa di chapter berikutnya..!! MMMUUAACCCHHHHH…..!!!! ^ ^

Monday, January 5, 2009

astaghfirullah...!!!

ya allah...
ini kali kedua saiia main di warnet yang sama dan mengalami hal yang sama. yaitu KONEKSI BURUK....!!!

Untuk buka friendster aja musti shalat dulu..!!! tau aja tu koneksi klo saiaa kadang suka skip shalat..(heheheheehehe)

back to topic..

trus, beginilah saiia disini, tepatnya di komputer server operator (lengkap,dah..!!ahiiibb!!) terbengong ria sembari menunggu keajaiban cinta eh koneksi supaya ga lola2 amat...
(note:lola=loading lambat)

duh..mana kebelet lagi?? pengen pulang,,nanggung euy..!!!
mo ngelanjut fanfic,,keburu sore..!!
huuff..
hidup ini ternyata sulit..!!!!


huhuhuhhuhuhuhuhhuhuhuhuhu....